Jaga Jarak Melahirkan.Salam musisi, salam blogger. Tak ada salahnya jika kita membahas sedikit tentang kesehatan. Khususnya buat para musisi wanita yang sudah berkeluarga. Frekuensi kehamilan dan melahirkan bisa berdampak besar pada kesehatan, termasuk pada tulang. Perempuan yang sering melahirkan dan dalam jarak yang berdekatan berisiko tinggi mengalami penurunan kepadatan tulang.
Menurut ahli rehabilitasi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) Siti Annissa Nuhonni, pada saat masa kehamilan janin memerlukan banyak kalsium untuk pembentukan tulangnya, dan kebutuhan tersebut dipenuhi oleh cadangan kalsium pada tubuh ibunya.
"Selain kehamilan, setelah melahirkan para ibu juga akan menyusui sehingga lebih banyak kalsium ibu yang diberikan pada anaknya," papar staf pengajar di FKUI- RSCM ini.
Ia menambahkan, kehamilan dan persalinan yang terjadi dalam waktu berdekatan juga bisa menyebabkan keseimbangan estrogen terganggu. Padahal estrogen diperlukan memasukkan kalsium ke dalam tulang. "Karenanya mereka lebih beresiko osteoporosis," katanya.
Untuk mencegah berkurangnya kalsium, ahli gizi Fiastuti Witjaksono menyarankan agar seorang wanita sejak usia reproduksi memiliki cadangan kalsium yang cukup.
"Jika kadar kalsium dalam darah habis, yang diambil adalah kalsium dalam tulang dan gigi karena 80 persen kalsium ada di sana," kata dokter ahli dari Departemen Ilmu Gizi FKUI itu .
Asupan kalsium dapat dipenuhi dari banyak sumber seperti susu, keju, ikan teri, kedelai, yoghurt, dan sayuran berdaun hijau. Mereka yang berusia di atas 19 tahun sampai 50 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium per hari.
Tetapi Fiastuti mengingatkan bahwa bertambahnya usia dapat menyebabkan penyerapan kalsium di usus tidak maksimal.
"Saat dewasa usus hanya bisa menyerap 40-50 persen kalsium yang kita asup, karena itu perlu dihitung berapa kalsium yang sudah kita asup agar tidak kekurangan," katanya.
Salah satu cara alami dalam meningkatkan asupan kalsium adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15 menit serta mengurangi asupan kafein, makanan tinggi garam, serta berhenti merokok. kompas.com - shutterstock
Menurut ahli rehabilitasi medik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Ciptomangunkusumo (FKUI-RSCM) Siti Annissa Nuhonni, pada saat masa kehamilan janin memerlukan banyak kalsium untuk pembentukan tulangnya, dan kebutuhan tersebut dipenuhi oleh cadangan kalsium pada tubuh ibunya.
"Selain kehamilan, setelah melahirkan para ibu juga akan menyusui sehingga lebih banyak kalsium ibu yang diberikan pada anaknya," papar staf pengajar di FKUI- RSCM ini.
Ia menambahkan, kehamilan dan persalinan yang terjadi dalam waktu berdekatan juga bisa menyebabkan keseimbangan estrogen terganggu. Padahal estrogen diperlukan memasukkan kalsium ke dalam tulang. "Karenanya mereka lebih beresiko osteoporosis," katanya.
Untuk mencegah berkurangnya kalsium, ahli gizi Fiastuti Witjaksono menyarankan agar seorang wanita sejak usia reproduksi memiliki cadangan kalsium yang cukup.
"Jika kadar kalsium dalam darah habis, yang diambil adalah kalsium dalam tulang dan gigi karena 80 persen kalsium ada di sana," kata dokter ahli dari Departemen Ilmu Gizi FKUI itu .
Asupan kalsium dapat dipenuhi dari banyak sumber seperti susu, keju, ikan teri, kedelai, yoghurt, dan sayuran berdaun hijau. Mereka yang berusia di atas 19 tahun sampai 50 tahun membutuhkan 1.000 mg kalsium per hari.
Tetapi Fiastuti mengingatkan bahwa bertambahnya usia dapat menyebabkan penyerapan kalsium di usus tidak maksimal.
"Saat dewasa usus hanya bisa menyerap 40-50 persen kalsium yang kita asup, karena itu perlu dihitung berapa kalsium yang sudah kita asup agar tidak kekurangan," katanya.
Salah satu cara alami dalam meningkatkan asupan kalsium adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 15 menit serta mengurangi asupan kafein, makanan tinggi garam, serta berhenti merokok. kompas.com - shutterstock
Tidak ada komentar:
Posting Komentar