berikut penjelasan dari wikipedia
Quote:
Lampyridae is a family of insects in the beetle order Coleoptera. They are winged beetles, and commonly called fireflies or lightning bugs for their conspicuous crepuscular use of bioluminescence to attract mates or prey. Fireflies produce a "cold light", with no infrared or ultraviolet frequencies. This chemically-produced light from the lower abdomen may be yellow, green, or pale-red, with wavelengths from 510 to 670 nanometers. |
Kunang kunang kerap dikaitkan dengan nostalgia masa kecil, kenapa??
karena saat ini sudah sangat sulit untuk melihat kunang-kunang di alam bebas
beberapa penampakan kunang kunang di luar negeri (sayang TS tidak bisa menemukan penampakan kunahg-kunag di negeri tercinta ini. kalau adayang punya segra di share ya!!)
karena saat ini sudah sangat sulit untuk melihat kunang-kunang di alam bebas
beberapa penampakan kunang kunang di luar negeri (sayang TS tidak bisa menemukan penampakan kunahg-kunag di negeri tercinta ini. kalau adayang punya segra di share ya!!)
Quote:
Spoiler for KUNANG-KUNANG: Spoiler for KUNANG-KUNANG: Spoiler for KUNANG-KUNANG: Spoiler for KUNANG-KUNANG: |
Dan sepertinya akan sangat menyedihkan kalau hewan kecil yang menakjubkan ini sampai punah. Trus bagaimana dong cara mambantunya??
di bawah ini adalah beberapa langkah untuk membantu agar generasi selanjutnya masih dapat melihat serngga yang menakjubkan ini
di bawah ini adalah beberapa langkah untuk membantu agar generasi selanjutnya masih dapat melihat serngga yang menakjubkan ini
Quote:
1. Jangan gunakan pupuk kimia pada rumput atau di taman Anda.
Kita harus melihat kunang-kunang sebagai orang dewasa, kedipan cahaya merupakan sinyal komunikasi antar mereka. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa telur dan larva kunang-kunang hidup di tanah, tepat di bawah permukaan. Pupuk kimia mengakibatkan peningkatan kadar garam pada tanah dan garam dapat mematikan pertumbuhan telur dan larva kunang-kunang. Bahkan, larva kunang-kunang hidup dan makannya tergantung dari organisme seperti siput dan cacing. Coba pikirkan - cacing tanah memakan tanah yang disiram dengan pestisida kemudian larva kunang-kunang memakan cacing. Hal tersebut sangat membahayakan bagi kunang-kunang.
2. Minimalkan penggunaan pestisida.
Kunang-kunang adalah serangga sehingga penggunaan pestisida berdampak buruk pada kehidupannya.
3. Memotong rumput seminimal mungkin.
Cukup dengan halaman rumput yang terawat. Meskipun Anda mungkin tidak melihat mereka, kunang-kunang menghabiskan hari istirahat di antara rumput. Semakin sering Anda memotong, maka semakin kecil kemungkinannya kunang-kunang akan merumput. Anda akan merasa senang bahwa sekecil apapun halaman rumput Anda, maka hal tersebut akan membantu kehidupan satwa liar, terutama kunang-kunang.
4. Tanamlah tumbuhan semak dipekarangan Anda.
Ciri-ciri rumah jaman sekarang adalah dikelilingi oleh banyak halaman, dihiasi dengan hijau semak dan beberapa satu, dua pohon, dan sama sekali tanpa sampah daun. Kunang-kunang memererlukan tempat untuk menyembunyikan dan hinggap, serta membutuhkan habitat yang lembab. Makanan larva kunang-kunang adalah siput, keong, cacing, dan makhluk lain yang hidup ditempat lembab. Tinggalkan beberapa sampah daun atau sampah kebun lain diatas tanah, yang akan menjaga tanah di bawahnya lembab dan gelap. Tanam lah pohon perdu dan semak-semak sebagai tempat bertenggernya kunang-kunang dewasa.
5.Matikan lampu halaman selama musim kunang-kunang.
Para ilmuwan menduga bahwa pencahayaan buatan dapat mengganggu dengan musim kimpoi kunang-kunang karena mereka menggunakan kedipan cahaya untuk saling menarik pasangannya. Lampu teras, lampu taman, dan bahkan lampu jalan dapat mengganggu kunang-kunang untuk menemukan satu sama lain. Kunang-kunang yang aktif sejak senja hingga tengah malam, sehingga paling tidak, meminimalkan penggunaan lampu selama jangka waktu tersebut.
6. Bergabung dalam Program Pelestarian Kunang-kunang
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10767064
Kita harus melihat kunang-kunang sebagai orang dewasa, kedipan cahaya merupakan sinyal komunikasi antar mereka. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa telur dan larva kunang-kunang hidup di tanah, tepat di bawah permukaan. Pupuk kimia mengakibatkan peningkatan kadar garam pada tanah dan garam dapat mematikan pertumbuhan telur dan larva kunang-kunang. Bahkan, larva kunang-kunang hidup dan makannya tergantung dari organisme seperti siput dan cacing. Coba pikirkan - cacing tanah memakan tanah yang disiram dengan pestisida kemudian larva kunang-kunang memakan cacing. Hal tersebut sangat membahayakan bagi kunang-kunang.
2. Minimalkan penggunaan pestisida.
Kunang-kunang adalah serangga sehingga penggunaan pestisida berdampak buruk pada kehidupannya.
3. Memotong rumput seminimal mungkin.
Cukup dengan halaman rumput yang terawat. Meskipun Anda mungkin tidak melihat mereka, kunang-kunang menghabiskan hari istirahat di antara rumput. Semakin sering Anda memotong, maka semakin kecil kemungkinannya kunang-kunang akan merumput. Anda akan merasa senang bahwa sekecil apapun halaman rumput Anda, maka hal tersebut akan membantu kehidupan satwa liar, terutama kunang-kunang.
4. Tanamlah tumbuhan semak dipekarangan Anda.
Ciri-ciri rumah jaman sekarang adalah dikelilingi oleh banyak halaman, dihiasi dengan hijau semak dan beberapa satu, dua pohon, dan sama sekali tanpa sampah daun. Kunang-kunang memererlukan tempat untuk menyembunyikan dan hinggap, serta membutuhkan habitat yang lembab. Makanan larva kunang-kunang adalah siput, keong, cacing, dan makhluk lain yang hidup ditempat lembab. Tinggalkan beberapa sampah daun atau sampah kebun lain diatas tanah, yang akan menjaga tanah di bawahnya lembab dan gelap. Tanam lah pohon perdu dan semak-semak sebagai tempat bertenggernya kunang-kunang dewasa.
5.Matikan lampu halaman selama musim kunang-kunang.
Para ilmuwan menduga bahwa pencahayaan buatan dapat mengganggu dengan musim kimpoi kunang-kunang karena mereka menggunakan kedipan cahaya untuk saling menarik pasangannya. Lampu teras, lampu taman, dan bahkan lampu jalan dapat mengganggu kunang-kunang untuk menemukan satu sama lain. Kunang-kunang yang aktif sejak senja hingga tengah malam, sehingga paling tidak, meminimalkan penggunaan lampu selama jangka waktu tersebut.
6. Bergabung dalam Program Pelestarian Kunang-kunang
Sumber: http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10767064
Tidak ada komentar:
Posting Komentar