Sabtu, 15 Oktober 2011

Jawa pos koran terbaik di dunia

Jawa Pos Sisihkan Koran-Koran Besar DuniaResmi Raih World Young Reader Newspaper of the Year 2011


Senin, 22 Agustus 2011 , 06:32:00

PARIS – Harian Jawa Pos resmi menjadi peraih penghargaan tertinggi Newspaper of the Year, World Young Reader Prize 2011. Pengumuman resminya dirilis Asosiasi Penerbit Dunia, WAN-IFRA, di Paris, Prancis, Jumat malam lalu (19/8, Sabtu dini hari WIB).

Dalam pengumuman resmi itu, WAN-IFRA (World Association of Newspapers and News Publishers) menyebutkan daftar pemenang dalam berbagai kategori. Sejumlah harian paling kondang di dunia, seperti Yomiuri Shimbun (Jepang), Chicago Tribune, dan Wall Street Journal (Amerika Serikat), termasuk dalam barisan yang disisihkan Jawa Pos untuk meraih penghargaan tertinggi.

World Young Reader Prize 2011 merupakan penghargaan tahunan yang diselenggarakan WAN-IFRA, yang beranggota lebih dari 18 ribu penerbitan di 120 negara. Penghargaan diberikan dalam berbagai kategori, untuk menghargai inovasi-inovasi yang dilakukan koran dalam menggandeng pembaca muda.

Dalam ajang 2011 ini, Jawa Pos meraih Top Prize (penghargaan utama) untuk kategori Enduring Excellence (konsistensi dalam menghasilkan karya superior). Penghargaan diraih berkat program DetEksi, sebuah departemen dan halaman khusus anak muda yang aktif sejak Februari 2000.

Tim juri lantas menobatkan Jawa Pos sebagai pemenang secara keseluruhan, meraih gelar Newspaper of the Year. ’’Jawa Pos telah menunjukkan kerja luar biasa. Memiliki program yang substansial, yang dijalani bertahun-tahun, dan punya komitmen sukses dalam menggandeng anak muda, baik lewat halaman koran maupun kegiatan off-print,’’ begitu tulis pesan dari tim juri dalam rilis resmi WAN-IFRA.

Pesan itu sebelumnya disampaikan dalam pemberitahuan awal kepada Jawa Pos, akhir Juli lalu.

Lebih lanjut, juri menilai lembaran DetEksi –yang terbit setiap hari di Jawa Pos– sebagai sesuatu yang ’’lebih’’ dari sekadar halaman anak muda biasa. ’’DetEksi merupakan sebuah strategi komplet untuk menemukan, menggandeng, dan mempertahankan pembaca muda. Dan, yang paling penting, DetEksi berhasil melakukan semua itu,’’ tegas tim juri.

Menurut Dr Aralynn McMane, executive director Young Readership Development WAN-IFRA, Jawa Pos meraih kemenangan secara mutlak. ’’Terus terang, tim juri membuat keputusan dengan sangat mudah,’’ ungkap McMane, yang juga menjadi salah satu juri, bersama pakar-pakar pembaca muda dunia dan pemenang-pemenang terdahulu.

Para juri tahun ini, antara lain, Lynne Cahill (harian The West Australian, Australia); Altair Nobre (Zero Hora, Brazil); Wendy Tribaldos (La Prensa, Panama); Grzgorz Piechota (Gazeta Wyborcza, Polandia); dan Lisa Blakeway (EISH, Afrika Selatan).

Selain itu, ada Christopher K. Sopher, pendiri Younger Thinking dari Amerika Serikat; Cristiane Parente, executive newspaper in education coordinator untuk ANJ (Asosiasi Koran Brazil); serta Angela Ravazzolo dan Mariana Muller, dua spesialis anak muda dari koran Zero Hora Brazil.

Diskusi penentuan pemenang diselenggarakan di kantor pusat Zero Hora, pemenang ajang ini pada 2009, di Porto Alegre, Brazil. Tahun lalu, gelar Newspaper of the Year diraih harian Metro asal Polandia.

Dari daftar lengkap pemenang, Jawa Pos bukanlah satu-satunya koran asal Indonesia yang mendapat penghargaan. Harian Kompas ikut meraih Jury Commendations (pujian juri) di kategori Public Service.

Pengumuman resmi ini akan dilanjutkan dengan acara penyerahan penghargaan yang dilakukan di Wina, Austria, 12 Oktober mendatang. Yaitu, saat diselenggarakannya World Newspaper Congress dan World Editors Forum.

Azrul Ananda, direktur Jawa Pos, mengaku semakin senang setelah dirilisnya pengumuman resmi dari WAN-IFRA. Apalagi setelah mengetahui daftar pesaing yang ikut ajang ini berasal dari seluruh dunia.

’’Rasanya masih sulit memercayai kesuksesan ini. Sebuah koran dari Surabaya bersaing dengan koran-koran raksasa dunia seperti Yomiuri Shimbun koran Jepang yang tirasnya di atas sepuluh juta eksemplar dan Wall Street Journal. Penghargaan ini membuktikan bahwa siapa pun bisa meraih sukses tertinggi dengan kerja keras, inovasi, dan konsistensi,’’ ucapnya. ’’Semoga penghargaan ini bisa menyemangati koran-koran lain di Indonesia. Kalau Jawa Pos bisa, yang lain pasti juga bisa,’’ tegas Azrul. (iro)
sumber: jpnn.com

Indonesian paper takes top prize in 2011 young reader awards

The Jawa Pos newspaper of Indonesia has been awarded the 2011 World Young Reader Newspaper of the Year award in the annual competition organized by the World Association of Newspapers and News Publishing (WAN-IFRA).

Jawa Post also won top prize for enduring excellence in the awards, which are part of WAN-IFRA’s annual World Young Reader Prize competition honoring innovative newspapers that have devised the best project or activity to attract young readers.

“Jawa Pos has done an outstanding job with an enduring, substantial, successful commitment to engaging young people on and off the printed page,” the jury said. “Its daily three-page DetEksi effort is more than a standard newspaper youth section. It’s a complete strategy for finding, engaging, and retaining young readers. Most importantly, it has worked”



Support for the prizes comes from Norske Skog, the Norway-based global paper producer, as part of its partnership in WAN-IFRA’s Newspapers in Education Development Project.

• OTHER TOP WINNERS WERE :

BRAND – The Hindu (India) for “Aviva book wall” campaign


EDITORIAL – Wall Street Journal (USA) for its investigation into how companies secretly track children online


MAKING THE NEWS – Diário de Notícias & Jornal de Notícias (Portugal) for Media Lab journlaism learning center


NEWSPAPERS IN EDUCATION– Gazeta do Povo (Brazil) for research supporting “Read & Think (Ler e Pensar)”


NATASA PRIZE FOR PRINTING PLANTS – Sinag Publishing and Printing Services (Philippines) its journalism training seminars.


PUBLIC SERVICE – Glåmdalen (Norway) for its Politisk Pepper election project



THE JURY


Previous World Young Reader Prize winners on the jury included: Lynne Cahill of The West Australian (Australia), Altair Nobre of Zero Hora (Brazil), Wendy Tribaldos of La Prensa (Panama), Grzgorz Piechota of Gazeta Wyborcza (Poland) and Lisa Blakeway of EISH (South Africa). They were joined by Aralynn McMane, WAN-IFRA executive director of young readership development, and four guest judges: Christopher K. Sopher, founder of Younger Thinking (USA); Cristiane Parente, executive NIE coordiantor for ANJ, the Brazilian Newspaper Association, and two youth specialists from Zero Hora newspaper, Ângela Ravazzolo and Mariana Müller. Zero Hora hosted deliberations at its headquarters in Porto Alegre, Brazil. Vote totals discounted those of judges for entries from their own countries.
sumber: WAN IFRA
Spoiler for beberapa kontestan lainnya:

Spoiler for bapak dan anak:


Spoiler for ucapan sambutan dari para tokoh.01:

sumber: Harian Jawa Pos 24 agustus 2011

Spoiler for ucapan sambutan dari para tokoh.02:

sumber: Harian Jawa Pos 24 agustus 2011

kalau menurut agan, layakkah endonesia memegang gelar ini?





sumber :http://www.kaskus.us/showthread.php?t=10268109

Tidak ada komentar:

Posting Komentar