Berikut ini 5 penyebab yang patut diwaspadai :
1. Genangan air. Memasuki musim penghujan, dapat dipastikan banyak genangan yang tercipta akibat kondisi jalan yang tidak mulus atau bergelombang. Melaju dengan kecepatan di atas 60 km per jam membuat daya cengkeram ban pada aspal mulai berkurang, bahkan bisa hilang. Air merupakan materi penghalang antara ban dan permukaan jalan. Akan lebih berbahaya lagi ketika tapak ban Anda sudah tipis. Kecenderungan yang kerap terjadi adalah mobil secara tiba-tiba akan menarik ke kanan atau ke kiri.
1. Genangan air. Memasuki musim penghujan, dapat dipastikan banyak genangan yang tercipta akibat kondisi jalan yang tidak mulus atau bergelombang. Melaju dengan kecepatan di atas 60 km per jam membuat daya cengkeram ban pada aspal mulai berkurang, bahkan bisa hilang. Air merupakan materi penghalang antara ban dan permukaan jalan. Akan lebih berbahaya lagi ketika tapak ban Anda sudah tipis. Kecenderungan yang kerap terjadi adalah mobil secara tiba-tiba akan menarik ke kanan atau ke kiri.
2. Pecah ban. Hal ini sama bahayanya dengan genangan. Bukan hanya mobil yang susah dikendalikan, melainkan mobil juga bisa tiba-tiba oleng dan terbalik karena beda ketinggian mobil akibat ban meletus. Apalagi saat melaju dalam kecepatan yang cukup tinggi. Pastikan bahwa kondisi ban Anda masih layak digunakan.
3. Jalan bergelombang. Ketika mobil melaju kencang dan melewati gelombang, yang terjadi adalah mobil sedikit melayang. Bahkan, bagian belakang sering tak bisa diatur, terlebih jika kondisi suspensi sudah jelek. Jalan yang tidak rata ini menyebabkan mobil melayang karena ban tidak menempel dengan baik sehingga kehilangan traksi.
4. Rem blong ataupun slip. Hal ini sudah pasti akan membuat mobil lepas kontrol dan sulit untuk diperlambat. Apalagi pada mobil dengan transmisi otomatis yang hanya mengandalkan rem tanpa engine brake. Sebaiknya selalu lakukan pengecekan pada sistem pengereman sebelum bepergian.
5. Human error. Faktor ini merupakan penyumbang terbesar kecelakaan lalu lintas. Beberapa contohnya adalah memacu kendaraan melampaui kemampuan mengemudi, mengantuk, reaksi yang berlebihan ketika mobil mengalami gejala negatif pengendalian, seperti limbung, oversteer, ataupun understeer. Selain itu, menurunnya konsentrasi pengemudi karena sibuk ber-SMS, telepon, dan makan sambil menyetir.
Menurut Fitra Eri, instruktur dalam beberapa event safety driving dan pebalap nasional, "Kesimpulan dari kelima hal di atas adalah mobil akan menjadi sulit dikendalikan saat ban kehilangan traksi. Dan, penting untuk diingat, berkendaralah sesuai dengan kemampuan, serta tetap waspada dan konsentrasi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar