Macam-macam warna dan artinya

Kebanyakan orang mengetahui pengantin wanita sebaiknya memakai warna putih karena jika memakai warna merah akan mencerminkan marah dan jika memakai warna hijau menimbulkan cemburu. Mempelajari mengapa konotasi ini ada akan membawa kita kembali ke kepercayaan dan praktik di zaman kuno.

Merah-Gairah
Merah memiliki serangkaian arti simbolik, termasuk kehidupan, kesehatan, semangat, perang, keberanian, kemarahan, cinta dan semangat agama. Garis besarnya adalah gairah dan ‘kekuatan kehidupan’ yang mendorong gairah, darah, adalah merah.
Saat marah, muka orang menjadi merah. Saat senang dan sehat, pipi orang juga merah. Saat berkelahi, darah tumpah. Hal ini menunjukkan merah darah terkait gairah. Di budaya tradisional, obyek merah menandakan kesehatan. Di Roma dan China, anak-anak memakai koral berwarna merah atau benda lain berwarna merah untuk melindungi dari sakit.

Putih-Kesucian
Di banyak kebudayaan, putih menjadi simbol kesucian dan kemurnian. Di sisi lain, jubah putih dipakai untuk melakukan penyucian dan atau penyucian seksual. Tak mengejutkan jika putih terkait kesucian karena noda setitik saja bisa merusak warna ini.

Hitam-Misteri/Kematian
Banyak budaya kuno yakin seperti diungkap Ellen Conroy dalam bukunya berjudul ‘The Symbolism of Colors’, hitam adalah ‘warna misteri, cara misterius Tuhan dan pengetahuan Tuhan’. Hal ini dikarenakan, malam serta kegelapan yang tak memiliki cahaya berada di luar pemahaman manusia.
Dari semua misteri, kematian menjadi misteri terbesar. Orang kuno benar-benar berada ‘dalam kegelapan’ untuk bisa mengetahui apa yang terjadi setelah kematian. Terdapat suatu kebetulan tambahan mengenai kematian dengan tidur yang terjadi di gelap malam dan saat kelopak mata tertutup menghalangi cahaya yang masuk.

Ungu-Keluarga Kerajaan
Ungu menyimbolkan keluarga kerajaan, bangsawan dan imperialism. Di banyak masyarakat Eropa, simbolisme ini ditegakkan oleh hukum, dari Roma kuno hingga Inggris Elizabeth. ‘Hukum sumptuary’ melarang keluarga dekat kerajaan memakai warna ini. Warna ini terbuat dari moluska kecil yang hanya ada di Laut Mediterania.
Untuk membuat satu gram pewarna ungu dibutuhkan sembilan ribu moluska mahal yang hanya para bangsawan mampu membelinya. Karenanya, warna ini menjadi terkait kelas bangsawan Roma, Mesir dan Persia. Selain itu, ungu juga dianggap mewakili spiritualitas dan kesucian karena raja dan ratu yang memakai warna ini sering kali dianggap turunan dewa.

Biru-Kebenaran/Kesedihan
Menurut Conroy, hubungan utama biru yang ada dalam sejarah adalah kebenaran. Hal ini dikarenakan biru merupakan warna tenang dan langit cerah serta mencerminkan kebenaran. Saat ini, biru terutama mencerminkan kesedihan dan penyesalan. Konotasi ini terkait air mata dan hujan yang biasanya muncul sebagai warna biru di pikiran manusia. Di mitologi Yunani, Zeus menurunkan hujan saat ia bersedih.

Hijau-Alam/Wawasan
Alasannya jelas sekali, hijau mewakili alam dan lingkungan dan secara abstrak mewakili wawasan. Menurut Conroy, orang Mesir yakin, Dewa Thoth mengantar jiwa orang mati ke lembah hijau kehidupan abadi.

Kuning-Kesenangan/Kepengecutan
Tak mengejutkan jika kuning melambangkan kesenangan, kehangatan dan sinar matahari di banyak budaya karena warna ini merupakan karakteristik matahari kuning dan efeknya. Di budaya kuno tempat dewa terkait matahari seperti Mesir dan China, kuning merupakan warna tertinggi dan termulia.
Sisi lain kuning adalah kepengecutan dan penipuan. “Kita mengenali penipu Judas di banyak lukisan kuno dari fakta jubah kuning yang ia pakai,” ungkap Conroy.

Oranye-Peringatan
Sejarawan mengatakan, oranye tak terkait peradaban barat sebagai warna utama. Tergantung coraknya, warna ini bisa masuk merah atau kuning. Karena alasan ini, oranye dijiwai dengan arti simbolik kuatnya sendiri. Dalam sejarah, oranye menandakan peringatan. Karenanya, warna ini digunakan untuk pakaian bevisibilitas tinggi seperti baju astronot serta perlengkapan keamanan.